Dia memuji Kushner sebagai pembawa perubahan di Timur Tengah.
MBS dan Kushner saling berbalas pesan melalui WhatsApp di mana pangeran menjelaskan bahwa dia mempromosikan Islam yang lebih moderat.
Kushner memberi tahu dua utusan Arab Saudi bahwa kerajaan harus dimodernisasi.
Misalnya dengan mengizinkan wanita mengemudi, sebuah reformasi yang telah lama dibahas tetapi tidak pernah diterapkan.
Kaum ultra-konservatif telah lama memperingatkan bahwa mengizinkan wanita untuk mengemudi akan menyebabkan dosa.
Baca Juga: Ibadah Haji 2020 Terancam Ditiadakan, Di Tanggal Ini akan Diumumkan Keputusan Akhirnya
Mereka juga rentan mengalami pelecehan jika dibiarkan mengemudi.
Wanita yang melanggar hukum dipecat dari pekerjaan mereka dan dilarang bepergian ke luar negeri.
MBS melihat segala sesuatunya secara berbeda.
Dia percaya bahwa seorang pemuda yang marah dan kelebihan penduduk yang memiliki akses ke media sosial lebih berbahaya baginya daripada ulama garis keras.
Bawahan MBS lantas membiarkan Kushner berpikir bahwa dia memiliki pengaruh dan meyakinkan penasihat Gedung Putih bahwa MBS adalah seorang reformis.
Larangan menyetir bagi wanita akhirnya dicabut pada Juni 2018, memungkinkan perempuan duduk di kursi pengemudi untuk pertama kalinya dalam sejarah Arab Saudi.