Suar.ID -Sebuah kisah pilu dialami oleh seorang pasien covid-19 ini.
Bagaiamana tidak, nyawanya yang sudah mulai terancam akibat terpapar virus corona ini malah jadi korban rudapaksa.
Lebih parahnya lagi pelaku tak lain dan tak bukan adalah sang supir ambulans.
Pelaku ini memang sengaja mencari jalan lebih jauh dan berbelit-belit demi bisa puaskan nafsu bejatnya.
Dilansir Hindustan Times via Tribun Medan, sopir ambulans ini sempat mengancam pasien covid-19 agar tak membongkar kelakuan bejatnya ini.
Kepada dokter yang menanganinya, pasien covid-19 ini langsung menceritakan nasib malang yang dialaminya.
Peristiwa ini diketahui terjadi di Aranmula, Pathanamthitta, Kerala Tengah, India pada Sabtu (5/8) malam.
Pelaku ini diketahui berusia 29 tahun dan langsung ditangkap beberapa jam setelah melakukan aksi bejatnya.
Menurut polisi, pelaku ini membawa 2 pasien covid-19 pada Sabtu petang ke rumah sakit rujukan untuk segera mendapat perawatan.
Pasien pertama adalah seorang wanita lanjut usia yang langsung diantar ke rumah sakit rujukan.
Sedangkan, pasien keduanya adalah seorang wanita berusia 22 tahun yang akan diantar ke rumah sakit lain.
Rumah sakit tersebut sebenarnya hanya sekitar 4 km dari rumah sakit pertama.
Namun, sopir ambulans yang sudah merencanakan niat jahatnya ini membawa sang pasien berputar-putar sejauh 18 km sebelum akhirnya pelaku melampiaskan nafsu bejatnya di sebuah lokasi yang sepi.
Setelah melakukan hal tersebut, pelaku pun sempat menakuti korban agar tak membuka mulut.
Untungnya, korban ini tak takut dan segera mengungkap aksi bejat yang dialaminya pada dokter yang menanganinya.
Tim dokter pun langsung melakukan pemeriksaan dan memastikan korban sudah dirudapaksa.
Polisi pun langsung bergerak membekuk pelaku.
Tak cuma itu, pelaku ini juga lansung dipecat dari pekerjaannya.
Menteri kesehatan Kerala, KK Shailaja menggambarkan kejadian tersbut sebagai 'tidak berperikemanusiaan'.
Tak cuma itu, ia juga menyatakan kalau kejadian ini 'tidak seharusnya terjadi'.
Polisi pun menemukankalaupelaku inipernah terlibat dalam beberapa kasus kejahatan pada masa lalu, termasuk percobaan pembunuhan.
Pejabat Kesehatan Kerala kemudian mengakui kecolongan dan akan menyelidiki pelaku diterima menjadi pengemudi ambulans meski memiliki catatan kejahatan.
“Pemerkosaan sudah direncanakanpelaku.
"Pelaku telah mengambil jalan berbelit-belit.
"Kami telah mengumpul semua bukti. Kami akan mempercepatkan proses pemeriksaan untuk memastikan hukuman yang berat diberi kepadapelaku,” kata KG Simon, kepolisian Kerala.
Pelaku kini pun menjalani penahanan di ruang isolasi menunggu untuk dihadirkan ke pengadilan.
Setelah kejadian tersebut, pertugas kesehatan pun mengeluarkan aturan kalau setiap ambulans harus mempunyai minimal 2 pekerja dan 1 penjaga keamanan saat membawa pasien wanita.