"Sakitnya tuh di sini, terus belum lagi dihujat kadang-kadang khalayak umum dikata-katain.
Sejak Pinkan ke Amerika terus pulang ke sini jadi miskin, jadi ini jadi itu. Iya aku denger," terangnya.
Hingga akhirnya dengan perjuangannya, Pinkan pun akhirnya mampu melunasi utang-hutangnya.
"Tapi aku titik terindahnya aku punya utang banyak kak, sampai hari ini udah lunas semuanya. Tuhan baik," jelas Pinkan Mambo.
Selain menerima hujatan, perempuan kelahiran 1980 ini juga pernah mengalami penyiksaan oleh debt collector.
Pinkan Mambo sendiri sampai merasa takut lantaran menerima siksaan tersebut.
"Nggak ada yang nolongin itu titik terendah aku. Nggak ada yang nolongin, disiksa, pernah juga aku dipukul."
"Aku takut sama tukang tagih gitu, ini bisa kebayar nggak ya dari pisang doang?" tuturnya.
Namun, dari hasil kerja kerasnya jualan pisang, Pinkan Mambo pun mendapat rezeki tak terduga.
"Tapi gara-gara dari pisang itu, aku tekunin aja eh tiba-tiba ada orang yang datang ke sini, beli pisang aku, terus orang bayarnya itu dikasih amplop itu Rp 3 juta. Jadi sofanya itu lunas," katanya.