Proses penguraian bisa dikatakan kompleks dan sangat bergantung pada keadaan lengkungan sekitar seperti suhu, kelembapan dan iklim.
Praktek penelitian menelantarkan jasad manusia atau body farm awalnya dilakukan oleh pihak Universitas Tennese, Knoxville pada tahun 1981 oleh antropolog forensik, Bill Bass.
Hingga saat ini terdapat enam fasilitas penelitian dekomposisi di Amerika Serikat.
Fasilitas ini dapat memonitor perubahan kondisi fisik, kimia dan perubahan bakteri dalam tubuh yang membusuk.
Begitu pula mengenai informasi mengenai waktu, proses dan sebab jasad tersebut meninggal dunia.
Selain itu melalui praktek penelitian ini sekaligus dapat membantu proses investigasi forensik yang dilakukan pihak kepolisian,
Sementara ini penelitian body farms hanya tersedia di Amerika serikat, namun negara lain seperti Britania Raya, Australia dan India akan memfasilitasi proses dekomposisi serupa.
Memang terlihat mengerikan namun sangat membantu dan berguna dalam ilmu pengetahuan.(Tribun Medan)