"Jadi dulu awal-awal deketin dia kan masih punya pacar. Terus gue udah tahu situasi itu tapi tetep ngotot untuk masuk, maksudnya bisa kali geser. Karena gue ngerasa, wah gue udah kepantek nih sama Ussy," kata Andhika Pratama memulai cerita.
Singkat cerita, Andhika bertemu Ussy saat keduanya jadi lawan main di teater dan berujung cinlok.
Andhika yang sudah kepatil dengan Ussy pun berusaha sebisa mungkin untuk menyingkirkan kekasih Ussy pada saat itu.
Ussy pun ikut terpatil, namun belum melepaskan kekasihnya.
"Jadi gue 6 bulan waktu itu menahan di posisi jadi orang kedua. Tapi meskipun makan hati ya," kata Andhika lagi.
"Tapi rela dia, dia bilang," celetuk Ussy yang disetujui Andhika.
Meski jadi orang kedua, namun Andhika menuntut untuk diperlakukan seperti pacar pertama.
Apalagi dia merupakan orang yang moody dan kalau sedang berantakan, ia bisa marah karena Ussy terbiasa sembunyi-sembunyi kalau sedang jalan bersamanya.
"Jadi ketika waktu posisinya jadi orang kedua saat itu, makan hati banget! Ketika moody, wah bisa berantakan! Padahal ya ibaratnya, ya lu kan tahu gue udah punya pacar, resiko lo sendiri. Tapi ketika mood gue lagi berantakan, gue menuntut lebih dari itu. Kayak jalan sama dia, dia pake kupluk gue bisa marah," kata Andhika.
"Kan aku takut ketahuan orang dong. Takut jadi berita, wartawan. Kita nyari nonton jauh-jauh ke Kelapa Gading, ke mana, ketahuan ketahuan juga," tambah Ussy.
"Sementara gue dengan bangganya pengen gandeng tangan dia. Gue sih gak peduli ya mau dibilang apa. Mau pacar gue lebih tua, mau pacar gue statusnya beda, gue gak peduli. Tapi di satu sisi gue dihimpit sama keadaan yang mengharuskan gue jalannya agak jauhan. Bahkan ke kondangan temannya dia dia jalan duluan di depan, salaman, dia turun baru gue naik. Supaya gak kena infotainment pak," sungut Andhika kesal.