Follow Us

23 Orang Tersambar Petir Usai Pertandingan Sepak Bola di Banten, 3 Diantaranya Meninggal Dunia

Adrie P. Saputra - Rabu, 19 Agustus 2020 | 15:30
ilustrasi Petir
Pixabay

ilustrasi Petir

Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat-alat, seperti elektrokardiogram untuk mengecek kondisi jantung, monitor jantung untuk melihat ritme jantung, CT scan untuk memeriksa otak dan perut, X-ray dan tes laboratorium untuk melihat enzim yang bisa menjadi pertanda kerusakan jantung.

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa semuanya baik-baik saja, korban mungkin akan diperbolehkan pulang dengan rujukan ke spesialis.

Namun, bila dokter mendapati luka pada kepala yang ditandai dengan hilangnya kesadaran atau kondisi linglung, pasien mungkin harus berada di rumah sakit lebih lama untuk mendapat observasi lebih lanjut.

Observasi juga diberikan bila korban mengalami keraunoparalisis.

Baca Juga: Seperti Aurel dan Atta, Rupanya Rizky Billar juga Ingin Menikah di GBK, Ternyata Ini Alasannya

Kemudian bila dokter menduga adanya cedera pada jantung, dokter biasanya akan melakukan observasi lebih lanjut dan memberikan obat yang sesuai bagi pasien.

Cedera pada area mata dan telinga juga akan ditangani oleh dokter spesialis yang sesuai.

Apabila pasien mengalami luka pada tulang belakang, biasanya penanganannya berupa observasi lebih lanjut atau stabilisasi secara bedah.

Pembedahan juga bisa digunakan untuk menangani tulang yang patah, beserta dengan imobilisasi menggunakan splint.

Bila dokter menduga adanya cedera pada saraf yang ditandai dengan rasa kesemutan atau baal, pakar neurologi akan dilibatkan untuk memonitor dan menangani.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tersambar Petir, dari Pencegahan, Cederanya hingga Penanganannya"

Editor : Suar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest