Lalu, hampir dua per tiga korban sambaran petir serius mengalami keraunoparalisis, sejenis paralisis atau kondisi lumpuh sementara yang diakibatkan oleh sambaran petir.
Korban sambaran petir langsung juga mungkin mengalami luka-luka di permukaan kulit.
Kebalikan dengan anggapan umum, luka yang dalam jarang terjadi akibat sambaran petir langsung.
Gendang telinga korban juga bisa robek dan menyebabkan rasa sakit, kehilangan pendengaran dan pusing.
Bila petir melukai mata, korban bisa mengalami gangguan pengelihatan atau belakangan mengalami katarak.
Paru-paru korban juga bisa terluka dan membuatnya kesulitan bernapas.
Lalu kalaupun korban tidak langsung tersambar petir, dia bisa mengalami patah tulang, tengkorak retak dan luka tulang leher ketika terlempar.
Meskipun tidak menunjukkan luka di luar tubuh, seseorang yang tersambar petir harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan evaluasi.
Akan tetapi, jika korban menjadi tidak sadar, mengalami paralisis, sakit pada area dada, kesulitan bernapas, sakit punggung atau leher, menunjukkan tanda-tanda patah tulang dan mengalami luka bakar; mintalah bantuan ambulans untuk membawanya ke rumah sakit terdekat.
Diagnosis dan penanganan
Untuk menentukan kondisi pasien yang tersambar petir, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan.