Setidaknya lima orang guru dan staf sekolah disebut sebagai korban, dengan para deputi sheriff mencoba mendapatkan keterangan dari delapan murid.
Whited berkata setiap murid yang ketahuan memasukkan kencing maupun sperma ke dalam adonan crepes itu bakal dijerat dengan pasal perbuatan tidak menyenangkan.
Menurut Whited, kantor sheriff akan memastikan apakah benar crepes itu bercampur dengan air kencing melalui analisis forensik menggunakan uji laboratorium.
Otoritas menyatakan mereka tidak mengetahui berapa jumlah murid yang terlibat dalam perbuatan itu maupun berapa guru dan staf yang memakan crepes tersebut.
Pengacara salah satu murid, Brad Koffel, meminta kepada publik untuk berhati-hati dalam mengeluarkan pendapat sebelum mendapatkan gambaran kejadian sebenarnya.
"Insiden itu mungkin saja merupakan bentuk candaan (prank) untuk keperluan konten video.
Kami masih tidak tahu apakah benar-benar sperma dan urin yang dimasukkan," tuturnya.
Adapun Distrik Sekolah Olentangy dalam keterangan tertulis menuturkan keselamatan dan keamanan guru serta staf merupakan prioritas utama mereka.