Namun sang preman tidak terima, ia seolah menunjukan sikap mendominasi pada putra Sarwendah itu.
"Ya ini (jalan) kan umum, bang," kata Betrand Peto.
"Heh siapa sih lu? Bocah tengil kayak gini!" ujar pria tersebut.
Betrand Peto hanya bisa tertunduk.
Ia kembali menjelaskan bahwa tempat tersebut merupakan tempat umum.
Seharusnya siapa saja bisa berjualan di sana.
"Ini kan jalan umum bang," kata Betrand.
"Heh, gue nanya kok lu malah ngegas!?" ujar preman itu nyolot.
Mendengar bentakan sang preman, Betrand Peto menjadi terbata-bata.