Analoginya, bayangkan gelombang air laut.
Jumlah kasus positif Covid-19 meningkat, lalu turun.
Setiap tren tersebut dikelompokkan menjadi satu gelombang.
Untuk menyebut berakhirnya sebuah gelombang, penyebaran virus corona harus sudah terkontrol dan jumlah kasusnya benar-benar menunjukkan penurunan.
Sementara, gelombang kedua dapat dikatakan muncul saat jumlah positif secara terus menerus meningkat setelah ada gelombang sebelumnya yang berakhir.
Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, juga mengatakan hal yang sama.
"Gelombang kedua virus corona adalah bila suatu wilayah telah mencapai puncak terkena virus corona, kemudian terjadi penurunan."
"Setelah fase penurunan jumlah kasus tersebut, terjadi lonjakan lagi," kata Dicky sebagaimana dikutip Kompas.com, 14 April 2020.
Adapun gelombang kedua biasanya memiliki masa jeda yang relatif jauh dengan puncak gelombang pertama dan bisa memakan waktu sebulan atau lebih.