Namun hal yang tragis terjadi ketika suami keempatnya, Deddy Omar Hamdun atau yang dikenal sebagai Deddy Hamdun menghilang dalam rangkaian skandal penculikan aktivis 1997/1998.
Dikutip dari Jurnal Referensi Elsam yang berjudul "Penculikan dan Penghilangan Paksa", Deddy Hamdun merupakan aktivis fraksi PPP yang aktif dalam dalam aksi-aksi Mega Bintang Rakyat menjelang Pemilu 1997.
Deddy Hamdun dilaporkan hilang sejak 29 Mei 1997, bersama dengan Noval Alkatiri (pengusaha) dan Ismail (supir Noval Alkatiri).
Diduga Deddy Hamdun diculik karena aktivitasnya mendukung kampanye PPP dalam Pemilu 1997.
Menurut keterangan aktivis Pius Lustrilanang, ia sempat diceritakan oleh dua orang aktivis lainnya, Yani Afri dan Sonny, bahwa Deddy Hamdun juga pernah disekap di tempat yang sama dengan mereka.
Noval Alkatiri adalah seorang Direktur PT Sangkuriang Tour and Travel dan PT Rahama Pratama.
Dia diculik pada tanggal 29 Mei 1997, bersama dengan Deddy Hamdun dan Ismail.
Mereka diculik setelah menjemput Deddy Hamdun di Rumah Sakit Bunda.
Bahkan hingga kini nama Deddy Omar Hamdun masih menghilang, berdasarkan Wikipedia "Daftar Orang Hilang di Indonesia" pada Orde Baru.