Kala itu, pasangan yang diduga suami istri tersebut tak pernah mengaku bahwa mereka adalah seorang sultan kepada Bupati Jember.
Istilah sultan sendiri baru pertama kali didengar Faida saat mengetahui pemberitaan kasus penipuan yang menimpa Ashanty dan Anang Hermansyah.
"Waktu itu enggak pernah menyebut dirinya Sultan Jember. Enggak pernah mengenalkan dirinya sebagai seorang sultan. Istilah sultan ini saya baru dengar setelah ada ramai-ramai mas Anang sama Ashanty kena sama orang ini," kata Bupati Jember.
Alih-alih mengenalkan diri sebagai Sultan Jember, pasangan tersebut lebih mengaku sebagai orang kaya yang dermawan.
Hal tersebut terkait dengan niatan pasangan tersebut untuk menyumbang dan berdonasi ke PMI Jember.
"Sebelumnya Kami enggak pernah mendengar istilah sultan. Apalagi Sultan Jember. Mereka mengenalkan sebagai orang kaya yang dermawan yang ingin mensupport PMI Jawa Timur dan ingin menambahkan untuk PMI Jember," ungkap Faida.
Senang karena ada warga baik hati yang ingin berdonasi, Faida belakangan mengetahui fakta tak terduga.
Donasi yang dijanjikan itu rupanya hanya bohong belaka hingga kini.
"Ya saya mendengarkan oke bersyukur saja. Tapi ternyata tidak terealisasi sampai sekarang," ucap Faida.
'Sultan Jember' Masuk DPO
Transaksi penjualan Istana Cinere sempat terkendala karena Ashanty sudah curiga dengan sistem yang ditawarkan Sultan Jember.
Pasalnya Sultan Jember memaksa untuk meminta surat-surat Istana Cinere.