Di sisi lain, lanjut Pangi, memang secara hukum tidak ada aturan yang dilanggar dan membatasi siapapun termasuk anak atau keluarga presiden sekalipun untuk terlibat dalam politik praktis.
"Namun, tersandera soal etika dan kepatutan, semestinya harus dipertimbangkan matang."
"Jangan terkesan seperti fenomena 'politik aji mumpung' kebetulan bapak lagi jadi presiden," ungkap Pangi.
Baca Juga: Nggak bisa Diajak Bercanda, Gibran Emosi saat Usahanya Disebut Sudah tak Laku: Jaga Mulutnya!
Pangi menyebut, sebenarnya politik dinasti memang sudah mengakar kuat di Indonesia.
Mulai dari dinasti Soekarno, Soeharto hingga Susilo Bambang Yudhoyono.
Namun, menurut Pangi, untuk Jokowi adalah eksperimen awal membangun trah dinasti politiknya.
"Pertanyaannya adalah, apakah Jokowi sudah menyiapkan infrastruktur untuk menopang politik dinastinya?," ucapnya.
Pangi menuturkan, jika tidak dipersiapkan dengan matang, bisa saja eksperimen politik dinasti Jokowi ini hanya ajang kelinci percobaan.
"Kalau seandainya gagal misalnya, maka sama saja mempermalukan dan menggerus legitimasinya sebagai presiden RI," paparnya.