Follow Us

Nggak Nyangka, Tanaman Langka Pakis Haji Ini Ternyata Bisa Bikin Kaya Mendadak, Satu Pot Kecil Dijual Rp 14 Juta!

Adrie P. Saputra - Jumat, 10 Juli 2020 | 13:00
Encephalartos woodi alias pakis haji, tanaman langka yang ternyata punya harga yang fantastis. Pemiliknya dijamin akan menjadi pria yang kaya mendadak.
PACSOA

Encephalartos woodi alias pakis haji, tanaman langka yang ternyata punya harga yang fantastis. Pemiliknya dijamin akan menjadi pria yang kaya mendadak.

Suar.ID - Royal Botanical Gardens Kew, di Inggris, adalah rumah bagi ribuan tanaman langka juga tanaman tanaman unik.

Akan tetapi tidak ada yang seunik Encephalartos woodii, spesies sikas (pakis haji) kuno.

Pada tahun 1895, ahli botani John Medley Wood memperhatikan pohon palem yang terlihat menarik ini di berada lereng curam di Zululand, Afrika selatan.

Penasaran dengan banyak batang dan daun palem melengkung, Dr. Wood - yang mencari nafkah mengumpulkan tanaman langka - mengambil beberapa batang yang kemudian dikirim ke London dalam sebuah kotak.

Baca Juga: Kepergok Elus Sesuatu yang Bukan Suaminya Hingga Rogoh Kocek Dalam, Anang Hermansyah Marah Besar pada Istri di Depan ART: Ngapain Sih itu?

Kirimannya itu berakhir di Rumah Palm di Royal Botanical Gardens Kew, di mana telah menunggu pohon selama lebih dari seabad.

Meskipun banyak upaya untuk menemukan pasangan, Encephalartos woodii di Kew masih tetap sendirian, tidak dapat menghasilkan keturunan dan memperbanyak spesiesnya.

Karena alasan ini, banyak yang menganggapnya sebagai tanaman paling kesepian di dunia.

Dua ratus juta tahun yang lalu, ketika dinosaurus masih berkeliaran di dunia, sikas ada di mana-mana.

Baca Juga: Jarang Orang Tahu, Inilah 14 Manfaat Tanaman Obat Kumis Kucing: Dari Mengobati Radang Sendi hingga Detox

Mereka membentuk sekitar 20% tanaman, bertindak sebagai tempat berlindung bagi beberapa spesies dinosaurus dan sebagai makanan bagi yang lain.

Entah bagaimana, sikas berhasil bertahan hidup hingga melewati zaman es dan beradaptasi untuk hidup berdampingan dengan spesies tanaman baru.

Editor : Adrie P. Saputra

Baca Lainnya

Latest