Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pemerintah Indonesia Ingin Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, Apa Manfaat dan Tantangannya?

Adrie Saputra - Kamis, 09 Juli 2020 | 08:30
Ilustrasi rupiah
Kompas.com

Ilustrasi rupiah

Indonesia pernah melakukan sanering pada 1962 dan 1965 ketika tingkat inflasi sangat tinggi, masing-masing mencapai 131 persen dan 650 persen.

"Contoh sanering, uang pecahan Rp 1.000 dipotong menjadi Rp 1."

"Ketika harga bawang merah dengan uang lama harganya Rp 30.000 per kilogram, harganya tetap tak berubah menjadi Rp 30.000 dengan uang baru," tulis Paul.

Manfaat Redenominasi

Redenominasi memiliki beberapa manfaat.

Pertama, redenominasi akan mendorong mata uang rupiah lebih efisien dengan memotong beberapa nol.

Tegasnya, redenominasi akan menyederhanakan dan mempercepat penulisan angka pada society worldwide interchange financial telecommunication (SWIFT).

Dalam industri perbankan internasional dikenal alat komunikasi SWIFT untuk keperluan finansial dan non finansial tercepat saat ini.

Baca Juga: Kerap Disebut Cuma Sebagai Gaya-gayaan Pakai Kacamata Hitam, Syahrini Blak-blakan Ungkap Alami Masalah Ini pada Matanya

Selama ini, SWIFT hanya menyediakan maksimal 14 digit (angka) dalam berita yang akan dikirim melalui SWIFT.

Di sinilah satu negara yang memiliki pecahan uang dengan banyak nol akan mengalami kesulitan untuk menyebutkan angka di atas 99 triliun.

Untuk itu, redenominasi akan memberikan manfaat besar bagi transaksi keuangan, baik melalui SWIFT maupun alat komunikasi konvensional lain, seperti teleks dan faksimile yang dilengkapi sandi tertentu sebagai pengaman.

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 9

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x