Jaringan tersebut pun dipercaya telah didirikan oleh ayah Kim, Kim Jong Il pada 1974.
Karena tanpa adanya jaringan penyelundupan ini, sang diktator Korea Utara ini tak akan bisa mempertahankan kemewahannya.
Seorang mantan Kolonel Pasukan Khusus Tentara AS yang juga sekaligus pakar Korea Utara yang bernama David Maxwell mengatakan kepada New York Post.
"Memangnya dari mana Anda pikir, Kim mendapatkan miras cognac, Mercedes dan jam tangan Rolex?" klaimnya.
"Semua uang yang dia belanjakan berasal dari Office 39", merujuk pada organisasi bayangan rahasia.
Sedangkan, Seorang pakar di Park Strategies di New York yang bernama Sean King berkata:
"Para Kim (merujuk pada Kim Jong Un dan ayahnya), adalah keluarga kriminal terorganisir yang menyamar menjadi pemimpin suatu negara."
Ia juga mengatakan kalau kedutaan-kedutaan korea utara di dunia diatur seakan-akan seperti"perusahaan kriminal multinasional".
Rumor ini juga mengklaim kalau Kim terlibat dalam kerjapaksa, pemalsuan, penyelundupan emas, penjualan narkoba dan senjata.
Hal tersebut juga hanya beberapa kegiatan terlarang yang dilakukan Office 39.