Mulai dari karakter ular yang lebih agresif, kerusakan habitat, dan kekurangan makanan.
Berikut ini penjelasan Panji Petualang selengkapnya, yang ditulis di akun Instagram-nya.
"Akhir2 ini sering banget denger kabar Retic python nelen orang...
Kasus nya sering terjadi di sulawesi.. Padahal ular jenis retic besar di ketahui banyak di sumatera dan kalimantan.
Kalo yang saya perhatiin faktor nya karena ini
1. ular jenis python reticulatus dari sulawesi karakter nya lebih agresif ketimbang dari tempat lain,
2. kerusakan habitat dan kurangnya makanan
3. ular python berburu dengan cara menunggu dan menggunakan indra jacobson untuk mereka mengetahui di mana mangsanya,
ular python juga punya semacam sensor yang bisa melihat darah panas (contoh manusia) ketika python berhasil nerkam korban secara sembunyi2
alhasil korban gak akan bisa lagi melawan karena setelah menerkam python akan melilit dengan kuat, mereka bisa ngerasain nafas korban nya nah kalo mangsanya masih nafas lilitan nya terus di buat kuat sampe mangsanya mati lemas kehabisan nafas.
4. Pada dasarnya hewan takut pada manusia namun dalam keadaan lapar dan yang lewat manusia ya gak ada pilihan untuk si ular untuk makan manusia atau dia lapar.