Suar.ID - Brasil baru-baru ini dikabarkan telah menggali kuburan lama untuk memberikan ruang bagi para korban virus corona karena jumlah kematiannya terus meningkat.Melansir dari Mirror (14/6/2020), korban tewas di Brasil hingga saat ini mencapai 42.791 dengan 851.000 kasus corona yang diketahui.
Jumlah tersebut melampaui Inggris untuk menjadi negara paling parah kedua di dunia setelah AS.Negara ini menjadi pusat penyebaran virus korona di Amerika Selatan dan kematian di Sao Paulo telah mencapai 5.480, menjadikannya salah satu daerah yang paling parah di Brasil.
Foto yang mengejutkan baru-baru ini menunjukkan kuburan lama digali kembali untuk memberikan ruang bagi korban virus corona.
Sekarang layanan pemakaman kota di Sao Paulo mengatakan bahwa orang yang meninggal setidaknya tiga tahun lalu, kuburannya akan digali untuk membuat lebih banyak ruang bagi para korban Covid-19.Para pekerja kuburan akan mengumpulkan tulang-tulang tersebut, yang akan dimasukkan ke dalam kantong bernomor dan kemudian disimpan di ruang penyimpanan sebelum dikubutkan dalam 15 hari ke depan.Dalam sebuah pernyataan, para pejabat mengatakan tulang-tulang itu akan dimasukkan ke dalam osuarium publik.
Ossuary adalah bangunan, sumur, atau situs yang dibuat untuk menjadi tempat peristirahatan terakhir dari sisa-sisa kerangka manusia.Seorang penggali kubur di pemakaman Vila Formosa di Sao Paolo mengatakan para pekerja di lokasi itu, yang terbesar di Amerika Latin, mengatakan mereka khawatir karena lockdown terus dilonggarkan.Pemakaman itu mengatakan 1.654 orang dimakamkan di lokasi itu pada April, 500 lebih banyak dari Maret.Penggali kuburan Adenilson Costa berkata, "Dengan pembukaan mal dan toko ini, kami semakin khawatir"Kami tidak dalam kurva. Kami berada di puncak dan orang-orang tidak sadar.""Ini belum berakhir. Sekarang adalah saat yang mengkhawatirkan. Dan masih ada orang di luar."
"Orang-orang mengatakan tidak ada yang menakutkan."Costsa sangat sibuk di tempat kerja sehingga salah satu kerabatnya dimakamkan di dekat tempat dia bekerja dan dia bahkan tidak tahu.Berita itu muncul di tengah kekhawatiran Brasil telah mengambil tindakan lockdown yang terlalu cepat karena masih belum melewati puncak.Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, mendapat kecaman atas penanganan pandemi setelah awalnya menganggap virus itu sebagai "flu kecil".Para pemrotes terlihat mengubur diri mereka di kuburan tiruan di pantai untuk menyoroti jumlah korban tewas di negara itu. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)