Menurut Gading, benar adanya ketika memiliki anak maka akan berusaha untuk mempertahankan rumah tangga, namun hal itu akan menyiksa batin masing-masing pasangan karena ketidakcocokan yang ada.
"Memang benar, begitu punya anak akan jadi bahan pertimbangan (untuk cerai), tapi ya itu tadi, ketika membelain anak, tar lu idup penuh dengan depresi, buat apa? Itu yang buat sakit," jelas Gading.
Gading kembali menjelaskan bahwa sebuah perceraian sudah melalui banyak tahap termasuk sudah menjadi bahan obrolan kedua pelah pihak bersama keluarga hingga akhirnya tercetus bercerai adalah jalan terbaik dari pilihan yang terburuk.
(Sripoku)