Suar.ID- Setiap negara tentu memiliki utang.
Tak terkecuali Indonesia.
Berdasar laporan Bank Indonesia, pada akhir April 2018, jumlah utang luar negeri (ULN) berada di angka 356,9 miliar dollar Amerika Serikat (AS)(Rp 5.000 triliun).
Nah, bicara soal hal itu, Jepang yang menyandang status negara maju pun ternyatatelah menambah utangnya senilai 2 triliun dollar AS.
Utang tersebut digunakan untuk membiayai paket stimulus sebagia bantalan perekonomian di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Dilansir dari AFP pada Kamis (11/6/2020), besaran utang Jepang tersebut mencapai 2,5 kali lipat dari keseluruhan Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut.
Jepang pun saat ini berupaya untuk mengelola yield surat utang pemerintah pada level yang sangat rendah serta kepercayaan investor tetap tinggi untuk menghindari default.
Baca Juga: Sosok Ini Bongkar Alasan Reino Barack Buru-buru Nikahi Syahrini: Bukan Pelarian, tapi...
Secara keseluruhan, bank sentral setempat Bank of Japan (BoJ) pada akhir 2019 mencatatkan tingkat utang negeri Sakura mencapai 1.328 yen atau setara dengan 12,2 triliun dollar AS (Rp 170.800 triliun dengan kurs Rp 14.000 per dollar AS).
Nilai tersebut setara dengan lebih dari setengah utang Amerika Serikat. Namun demikian, jumlah tersebut jauh lebih besar dari total nilai perekonomian Jepang, setara dengan 240 persen dari PDB negara itu.
Untuk diketahui, tumpukan utang Jepang mulai membengkak pada tahun 1990-an ketika gelembung pasar keuangan dan properti negara itu meletus dan menimbulkan efek yang merusak prekonomian negara itu.