Suar.ID -Pandemi Covid-19 membawa penderitaan bagi masyarakat dunia.
Tak hanya virus corona yang mematikan, namun dampak yang disebabkan pun menjalar ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
sebut saja perekonomian menjadi pincang bahkan lumpuh, mematikan masyarakat kecil yang hidup bergantung dari sektor perdagangan.
Di sisi lain, pendidikan juga ikut terena imbasnya.
Larangan berkumpul membuat sekolah-sekolah terpaksa ditiadakan.
Namun, pembelajaran harus tetap berlangsung. Solusinya tetntu dengan sistem kelas online.
Di mana justru memicu masalah baru lantaran tak semua siswa sanggup menanggung biaya untuk internet, bahkan ada yang tak memiliki ponsel pintar sebagai penunjang kelas online.
Itulah yang dirasakan siswi berusia 14 tahun ini. Nasibnya berujung tragis
Ia tewas usai menenggak racun lantaran tak sanggup membeli kuota internet untuk kelas online.
Devika Balakrishnan dilaporkan tewas di dekat rumahnya di Valancherry di Kerala, India.
Di dekatnya ditemukan botol kosong berisi cairan beracun.
Baca Juga: Inilah Deretan Fakta Unik dari Taiwan, Salah Satunya Memiliki Generasi Bocil yang Pekerja Keras!
Keluarga Devika menduga kuat, remaja malang itu khawatir tertinggal pelajaran lantaran tak sanggup membeli kuota internet.
Melansir dari Mirror (5/6), ayahnya yang merupakan tulang puggung keluarga baru-baru ini jatuh sakit.
Kondisi yang demikian membuat Devika tertekan selama lock down diberlakukan di India.
Menurut penuturan ayahnya, Devika sebelumnya meminta setidaknya tv di rumah mereka diperbaiki.
Setidaknya ia bisa beajar dari siaran pembelajaran di tv.
"Dia meminta kami untuk memperbaiki tv di rumah kami, tapi kami tidak punya uang untuk memperbaikinya dan kami tak punya smartphone," ujar ayah Devika.
Kasus ini memicu protes keras di Kerala.
Demonstran mengatakan kematian remaja itu menyoroti ketidaksetaraan dalam lock down India. karena pandemi coronavirus .
Siswa miskin di daerah pedesaan dikatakan lebih kecil kemungkinannya untuk dapat menghadiri kelas online.
Abhijith, kepala Serikat Pelajar Kerala, mengatakan: "Tindakan pemerintah telah membuat para siswa miskin berada di bawah tekanan."
Menteri Pendidikan India Profesor Raveendranath, mengatakan penyelidikan akan dilakukan.
"Kami telah melakukan survei tentang fasilitas di rumah siswa dan memperkenalkan ruang kelas untuk siswa miskin yang tidak memiliki televisi atau smartphone.
Kami telah meluncurkan kelas online berdasarkan percobaan dan akan menyiarkan ulang semua kelas.
Tapi sangat disayangkan gadis itu bunuh diri."
Beberapa sekolah di India mulai dibuka kembali tetapi banyak yang masih menyediakan kelas online.
Pemerintah negara bagian mengarahkan semua pemerintah daerah untuk membuat ruang kelas melalui televisi untuk menampilkan kelas bagi mereka yang tidak dapat mengaksesnya di rumah.