Untuk merayakan hari Idul Fitri, ia melukis sayap burung-burungnya dengan warna merah jambu dan melepaskannya sebagai simbol perdamaian, cinta, dan toleransi.
Dia tidak pernah membayangkan bahwa salah satu dariburung-burungnya akan terbang ke India dan dicap sebagai mata-mata.
Merpati dilaporkan telahsinggahdi rumah seorang wanita di wilayah Kashmir yang dikelola India.
Merpati yang terlihat mencurigakan itu kemudian ditangkap dan diserahkankepada Pasukan Keamanan di Perbatasan.
Investigasi terhadap dugaan operasi mata-mata oleh Pakistan diumumkan segera setelah itu, dan burung itu ditahan di dalamsangkar.
"Meskipun burung banyak yang terbang melintasi perbatasan internasional selama migrasi, sebuah cincin berkode yang ditempelkan kekaki merpati yang ditangkap menjadi penyebabkecurigaankarena burung yang bermigrasi tidak memiliki cincin seperti itu," kata polisi India kepada surat kabar Times of India.
Sementara itu, pria yang memiliki burung merpati tersebut mendesak perdana menteri India Narendra Modi untuk mengembalikan merpati dengan "protokol penuh dan dengan hormat".
Dia dan yang lainnya di Bagga-Shakargarh telah memprotes penangkapan merpati selama beberapa hari terakhir, memamerkan koleksi merpati berwarna merah muda sebagai bukti bahwa tidak ada yang istimewa dari merpati yang ditangkap.
Menariknya, ini bukan pertama kalinya India menangkap apa yang disebut "mata-mata merpati" dari Pakistan.
Kasus serupa menjadi berita utama pada tahun 2015, ketika seekor merpati ditangkap di desa Manwal, empat kilometer dari perbatasan India-Pakistan. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)