Suar.ID -Seorang perawat yang merawat pasien coronavirus difoto mengenakan hanya pakaian dalam di bawah APD transparannya.
Wanita Rusia yang tidak disebutkan namanya itu bekerja di bangsal Covid-19, hanya merawat pasien pria, di sebuah rumah sakit di Tula, Rusia.
Gambar tersebut dengan cepat menjadi viral, karena dia terlihat mengenakan bra hitam dan celana dalam yang matching saat dia tengah menulis kondisi pasien.
Tetapi kepala rumah sakit tidak merasa senangdan menghukum perawat tersebut karena "tidak mematuhi persyaratan untuk pakaian medis".
Perawat berusia 20-an tersebut mengatakan bahwa dia "terlalu panas" mengenakan seragam perawatnya di bawah hamzat.
Dia mengatakan kepada manajernya di Rumah Sakit Klinik Regional Tula bahwa dia tidak menyadari APD yang dia kenakan ketika merawat pasien coronavirus sangat transparan.
Kementerian kesehatan regional melaporkan bahwa "sanksi disiplin diterapkan pada perawat departemen penyakit menular yang melanggar persyaratan (seragam)".
Awalnya para pemimpinnya mengatakan wanita itu mengenakan "pakaian dalam" tetapi kemudian mengoreksibahwa dia memakai "pakaian renang" di balik hamzat itu.
Perawat tersebut hingga kini belum berbicara secara terbuka tentang insiden itu dan rincian yang tepat dari tindakan disipliner belumdiungkapkan.
Seorang pasien mengatakan tidak ada yang merasa keberatan dari pria di bangsal coronavirus namunmengakui ada sedikit "rasa malu".
Seorang pembaca koran lokal Tula News memberi selamat kepada perawat itu.
"Setidaknya seseorang memiliki selera humor dalam kenyataan yang suram ini," kata Sergey Ratnikov.
"Kenapa mesti ditegur?" tanya Albert Kuzminov.
Pendukung lainnya berkata: “Semua orang meneriakinya, tetapi tidak ada yang memperhatikan bahwa dia berpakaian seperti ini karena panas."
"Mungkin kamu perlu berteriak pada manajemen ... 'karena tidak ada AC yang berfungsi normal di sini!'"
Marina Astakhova memposting: "Bagus sekali, ia membangkitkan suasana hati para pasien."
Sementara Valery Kapnin menulis: “Mengapa menghukum perawat, justru Anda perlu menghadiahinya."
"Melihat penampilannya, tidak ada pasien yang ingin mati!"
Sampai dengan hari Selasa, Rusia memiliki total 299.941 kasus infeksi covid-19, dengan jumlah kematian resmi 2.837.
Banyak ahli percaya, statistik Rusia jauh di bawah tingkat sebenarnya dari kematian yang sesungguhnya.
Secara resmi, Tula memiliki 2.637 infeksi dengan 19 kematian.(Ervananto Ekadilla/Adrie P. Saputra/Suar.ID)