Berhasil merampas, Paryadi langsung melarikan diri di area persawahan.
Paryadi kemudian pulang kerumahnya dengan napas tersengal.
Gerak-gerik Paryadi membuat para pemuda yang melakukan ronda curiga.
Sesampainya di rumah pelaku dibuat pusing dengan handphone hasil rampasannya yang terus berdering karena terus di telepon oleh kerabat korban.
"Karena pelaku tidak bisa mematikan ponsel itu, Paryadi akhirnya memukul ponsel itu dengan sabit hingga pecah," tambah Wakapolres.
Paryadi tega membegal kerabat dan tetangganya itu lantaran terlilit cicilan motor yang tidak dibayarnya selama tiga bulan.
"Pelaku terlilit cicilan motor selama tiga bulan yang belum terbayarkan dan diancam akan dilaporkan polisi apabila keesokan harinya tidak segera melunasi.
Dengan ancaman itu langsung timbul niat melakukan kejahatan tersebut," terangnya.
Setelah memukul ponsel korban, pelaku juga membakar tas korban untuk menghilangkan jejak.
Akibatnya sebagian uang tersebut terbakar.