United Airlines Holdings Inc. terancam kehilangan USD 700 juta atau Rp 10 triliun dari pinjaman Avianca.
Saat disinggung terkait pengaruhnya membuat Avianca bangkrut, Efromovich menyangkal hal tersebut.
Manajemen yang mengambil alih setelah Efromovich dipindahkan sudah berfokus pada reorganisasi pemotongan biaya yang dijuluki "Avianca 2021" sebelum krisis tahun ini.
Namun keuangan Avianca nampaknya masih tidak bisa diselamatkan.
Roberto Kriete, presiden dewan Avianca, mengatakan tahun lalu dalam sebuah pertemuan dengan karyawan bahwa maskapai itu bangkrut.
Bulan lalu, kantor akuntan Avianca, KPMG, mengatakan pihaknya memiliki keraguan substansial tentang kemampuan operator untuk bertahan setahun dari sekarang.
Yang paling mendesak, Avianca menghadapi pembayaran obligasi $ 65 juta atau Rp 968 miliar yang akan jatuh tempo pada Minggu ini.
Para analis berpikir maskapai tersebut tidak punya solusi terkait hal ini. (Tribunnews/Ika Nur Cahyani)