"Saya pani, saya takut karena banyak orang berdatangan ke rumah orangtua saya, jadi saya memilih kabur.
Sejak video prank sembako isi sampah yang tersebar padaKamis (30/4) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB, Ferdian Paleka seolah menghilang.
Polisi beserta pihak RT dan RW sempat mendatangi rumah Ferdian di daerah Baleendah, tetapi Ferdian tidak ada di lokasi.
Menurut keterangan polisi, saat didatangi, orangtua Ferdian berjanji akan mengantarkan Ferdian ke kantor polisi untuk menyerahkan diri.
Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jawa Barat Kombes Hendra Suhartiono menjelaskan, sejak dilaporkan korbannya yang merupakan transpuan atau waria, Ferdian ditetapkan sebagai buron.
Ferdian melarikan diri ke daerah Sumatera untuk menghindari polisi.
"Dia bersembunyi di Ogan Ilir, Palembang," kata Hendra.
Di sana, Ferdian tinggal di rumah salah seorang rekannya selama beberapa hari.
Ferdian juga mengecat rambut dan mengganti-ganti nomor ponselnya agar tak terlacak polisi.
Usai berada di Palembang beberapa hari, Ferdian bersama rekan dan pamannya kembali ke Bandung.
Dalam perjalanan, mereka ditangkap oleh Tim Satreskrim Polrestabes Bandung dan Ditreskrimum Polda Jabar.