Padahal dalam buku tersebut Putroe Neng juga tidak sembarangan menerima pinangan laki-laki.
Putroe sampai mengeluarkan syarat seperti mahar yang luar biasa tinggi dan pembagian wilayah kekuasaan.
Hingga akhirnya datanglah laki-laki ke 100 yang bisa meminang Putroe Neng bernama Syeikh Syiah Hudam.
Ternyata terungkap kalau Putroe Neng memiliki 'senjata tersembunyi' berupa racun di dalam organ intimnya.
Racun tersebut ditanam oleh sang nenek yang bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya pemerkosaan yang rawan terjadi di masa perang kala itu.
Syeikh Syiah Hudam kemudian mampu menarik racun yang ada dalam tubuh istrinya dengan bermodalkan bambu.
Sayangnya, meski racun sudah tak lagi bersemayam di tubuh Putroe, pasangan ini sama sekali tidak dikaruniai keturunan.
Meski kisahnya yang sudah melegenda di Aceh, dalam buku yang sama, kisah Putroe Neng menikah hingga 100 kali ternyata hanya mitos.
Dikutip Gridhot dari Tribun Timur, Pengamat budaya Aceh, Syamsuddin Jalil mengatakan bahwa kisah Putroe Neng bersuami 100 tidak lah benar.