Ilustrasi hantu.
Hal tersebut pun membuat mereka menjadi kapok dan janji akan menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing.
Berikut beberapa fakta yang berhasil dihimpun dari kejadian tersebut.
Dua hari menangis
Kepala Desa Sepat, Mulyono, mengatakan kalau 3 pemudik ini sebelumnya pulang dari Jakarta, Kalimantan, dan Lampung.
Setibanya di Sragen alias kampung halaman, mereka pun diminta melakukan karantina mandiri selama 14 hari.
Namun karena tak tertib, mereka pun dijemput paksa Saas Covid-19 Desa Sepat dan akhirnya di karantina di rumah hantu.
"Dua hari merekanangis-nangisterus. Tiap malam malam katanya didatangi dan dibayang-bayangi hantu di rumah hantu," kata Mulyono pada Sabtu (25/4).
Karantina di rumah
Setelah kejadian ini, orangtua pemudik ini memohon kepada kepala desa agar anak mereka ini dikarantina di rumah.