Masker itu memiliki dua pengait yakni di telinga dan di kepala. Sehingga ketika telinga sudah mulai perih ketika memakai masker, maka pengait di kepala tetapbisa diandalkan.
"Jadi masker ini juga bisa digantungkan di leher, karena masker saat ini harus dipakai masyarakat selayaknya kebutuhan sandang pada umumnya," tutur Anne.
Anne berharap masker produksinya segera dapat dipasarkan.
Hal itu menurutnya akan menjadi solusi sementara warga dunia dalam menghadapi wabah Covid-19 selagi para ilmuwan mencari vaksin atau antivirus Corona.
"Sehingga diharapkan dengan masker ini, kita bisa beraktivitas normal seperti sebelum virus Corona mewabah di dunia," ujar Anne.
(Warta Kota/Desy Selviany)