Suar.ID -Kisah menginspirasi datang dari seorang bocah bernama Mochamad Hafidh.
Aksi Mochamad Hafidh ini sukses mencuri perhatian netizen.
Bocah berusia sembilan tahun ini rela menyumbangkan uang tabungannya.
Mochamad Hafidh mendatangi kantor polisi untuk menyerahkan celengannya.
Ratusan uang koin pun tamak berjajar di meja kaca tersebut.
Bukan tanpa alasan Mochamad Hafidh menyumbangkan uang celengannya.
Ternyata bocah laki-laki ini ingin membantu para tenaga medis membeli alat pelindung diri (APD).
Tak tahu kemana harus menyumbangkan uang tabungan tersebut, Mochamad Hafidh meminta sang ibu mengantarkannya ke kantor polisi.
Mochamad Hafidh sendiri bukanlah orang berada.
Bahkan uang tabungan yang ia kumpulkan awalnya akan dipakai untuk pernikahan kakaknya.
Total uang celengan Hafidh berjumlah Rp 453.300.
Hafidh menyumbangkan uang celengannya itu lewat Polsek Dayeuhkolot, Bandung.
Baca Juga: Salut! Gadis Kecil dari Aceh Nabung di Celengan untuk Diberikan kepada Anak-anak Palestina
Hafidh merupakan siswa kelas 3 SD di SDN Pasigaran 3 Dayeuhkolot.
Dalam unggahan Polsek Dayeuhkolot, ibu Hafidh, Rikoh Rotikoh menceritakan maksud tujuan Hafidh.
Kapolsek Dayeuhkolot Kompol Sudrajat menanyakan awal mula Hafidh menyumbangkan uang celengannya untuk membantu tenaga medis melansir dari Tribunnews Bogor.
"Ibu kerja dimana ?" tanya Sudrajat.
Baca Juga: Sepi Job karena Virus Corona, Musisi Ini Harus Korek Tabungan untuk Makan Sesuap Nasi
Hafidh sendiri merupakan anak dari Bapak Ruhiyatna yang berprofesi sebagai tukang servis televisi.
Sementara ibunya, Rikoh Rotikoh, pedagang baso ayam.
Hafidh sudah menabung di celengan tersebut selama 9 bulan lamanya.
Ia mengumpulkan uang sisa jajannya.
"Dagang baso ayam di depan SD," kata Rikoh.
"Jajan putranya berapa sehari ?" tanya Sudrajat.
Rikoh menjelaskan, setiap harinya Hafidh diberi uang Rp 2 ribu.
"Ini mah gak pegang uang, kalau mau jajan ibu kasih 2 ribu, ke sekolah juga gak bawa uang," terang Rikoh.
"Ternyata sama anaknya ditabungin seribu," kata Sudrajat.
Hafidh mengumpulkan uang tersebut di dalam kaleng.
Rikoh menjelaskan awalnya Hafidh menabung untuk pernikahan kakaknya.
"Tadinya mah buat kakaknya, kalau mau nikah buat saweran," katanya.
Hanya saja, suatu hari Hafidh menonton berita soal pandemi Covid-19 di televisi.
Ia melihat pemberitaan soal tenaga medis yang kekurangan APD.
"Pas liat tv apa itu APD, APD itu alat pelindung diri kata ibu teh, kok kekurangan gitu, bu ?" kata Rikoh menceritakan ucapan Hafidh.
Dari situlah Hafidh kemudian memiliki niatan untuk membantu tenaga medis.
"'Pengen ngasih tapi gak punya uang , eh tapi ada uang tabungan ade yah, tapi kan itu buat kakak' kata dia."
"Ya biarin lah kakaknya belum nikah kata ibu teh, 'kasihin aja ya bu, yah, terus kemana bu kasihnya?'" cerita Rikoh.
(Tribunnews Bogor)