"Kita yang harus peduli antara bangsa kita. Jangan semuanya ujung-ujungnya duit terus. Akhirnya kita terjebak short term policy. Didominasi oleh mafia-mafia, trader-trader itu."
Erick pun mengakui, membangun industri nasional tak semudah membalikan telapak tangan.
Namun, dia yakin bahwa jika dilakukan secara gotong royong, hal tersebut bisa dilakukan.
“Kalau hari ini (bisa produksi bahan baku obat) 10 persen, tahun depan 30 persen, tahun depannya lagi 50 persen," ujarnya lagi.
"Kita juga tidak anti-impor. Memang ada beberapa yang tidak bisa dilakukan, tapi yang kita bisa lakukan, harus bisa."
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Erick Thohir: Sangat Menyedihkan, Negara Sebesar Indonesia, 90 Persen Bahan Baku Obat Masih Impor"