4. Katrín Jakobsdóttir, Islandia
Di bawah kepemimpinan Katrín Jakobsdóttir, uji virus corona dilakukan gratis pada seluruh warga negaranya, di mana sebagian besar negara lain memiliki tes terbatas yakni hanya untuk orang dengan gejala aktif.
Secara proporsional dengan populasi yang ada di Islandia, negara itu telah melakukan skrining selama lima kali lebih banyak dibandingkan Korea Selatan.
Katrín Jakobsdóttir bahkan menempatkan alat pelacak yang menyeluruh dan tidak memerlukan peraturan penguncian atau lockdown di negara itu.
5. Sanna Marin, Finlandia
Sebagai kepala negara termuda di dunia, Sanna Marin mengundang influencer (orang yang berpengaruh) dari segala usia untuk menyebarkan informasi berbasis fakta tentang pengelolaan krisis wabah virus corona.
Dia menyadari bahwa tidak semua orang membaca 'berita'.
Selain menggunakan influencer, dia menggunakan sosial media sebagai agen utama dalam memerangi virus corona.
6. Erna Solberg, Norwegia