"Baginya, menyaksikan begitu banyak orang mati akan lebih menyakitkan daripada tusukan jari yang menumpahkan satu tetesan darahnya sendiri."
Myong telah meminta komunitas internasional untuk menekan Korea Utara agar berbagi informasi yang transparan dan menerima bantuan asing yang diperlukan untuk menyelamatkan banyak nyawa.
Kim, sementara itu, telah mengawasi latihan militer lainnya, media pemerintah melaporkan pada hari Jumat.
Itu terjadi ketika parlemen negara itu, Majelis Rakyat Tertinggi (SPA), bersiap berkumpul untuk pertemuan tahunannya meskipun ada pandemi Covid-19.
Hampir 700 deputi dari seluruh Korea Utara biasanya menghadiri sesi tersebut.
Tetapi banyak pengamat menganggap SPA tidak berguna secara politik. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)