Follow Us

Puncak Wabah Virus Corona di Indonesia Diprediksi Terjadi Akhir April, Tapi Bisa Turun Lebih Cepat dengan Syarat Ini

Rina Wahyuhidayati - Jumat, 10 April 2020 | 21:00
Peta penyebaran virus corona covid-19 di Indonesia
covid19.go.id

Peta penyebaran virus corona covid-19 di Indonesia

Per Rabu (8/4/2020), Indonesia telah mengetes 14.571 spesimen, menurut data Kementerian Kesehatan.

Namun angka tersebut dianggap kecil dibandingkan populasi Indonesia yang lebih dari 200 juta jiwa.

Dibandingkan negara-negara lain, Indonesia termasuk negara dengan jumlah Virus Corona terendah di dunia - hanya 52 tes per satu juta orang, menurut Worldometer.

Sebagai perbandingan, Malaysia telah melakukan 1.717 tes per satu juta orang, Singapura 11.110 tes per satu juta orang, Brunei Darussalam 20.218 tes per satu juta orang, dan Thailand 359 tes per satu juta orang.

Perlu dibarengi isolasi

Menurut Nuning Nuriani, dengan bertambahnya jumlah tes, semakin cepat kasus positif bisa ditemukan dan diisolasi."Artinya puncak kasus aktifnya itu bisa sangat tinggi tapi karena ditesnya lebih cepat, maka lebih dini dideteksi."

Baca Juga: Ceritakan Perjuangannya Hidupi Keluarga di Tengah Pandemi Virus Corona, Drivel Ojol ini Menangis Karena Ingat Sempat Tidur di Emperan Ruko: Saya Minta Tolong Perhatiin yang Ke Bawah...

Namun perempuan yang juga merupakan ketua tim simulasi dan permodelan Covid-19 Indonesia (SimcovID) itu menekankan bahwa peningkatan jumlah tes perlu dibarengi periode isolasi.

Sebelumnya, dengan kapasitas tes saat ini dan aturan pembatasan yang longgar - yaitu hanya 30-60% masyarakat yang melakukan isolasi, sementara sisanya bergerak bebas - ia memprediksi puncak wabah tercapai pada awal Juli, dengan durasi wabah 10 bulan.

Dengan dilakukannya tes secara masif, beserta aturan pembatasan ketat sehingga hanya 10% orang yang keluar rumah, puncak penyebaran wabah bisa bergeser ke akhir April atau awal Mei; tanpa pembatasan ketat, maka puncaknya hanya akan bergeser sedikit ke akhir Mei atau Juni.

Bagaimanapun, Nuning menekankan bahwa perhitungan model merupakan simulasi, bukan angka pasti yang 100% dijamin akan terjadi.

"Ini kurang lebih untuk memicu keseriusan semua pihak untuk isolasi diri sendiri dan memacu para pembuat keputusan dan sektor-sektor penting yang harusnya semua terlibat aktif untuk lebih cepat dan serius menangani segala hal ini," ujarnya.

Source : TribunWow

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest