"Dalam beberapa minggu ke depan, penelitian memperkirakan jumlah infeksi akan berkisar dari minimal 10.000 hingga maksimum 200.000," kata menteri Tawfiq al-Rabiah seperti dilansir dari media pemerintah.
Rabiah, yang memperingatkan kerajaan itu menghadapi 'momen kritis' dalam perang melawan virus tersebut, mengatakan proyeksi itu didasarkan pada empat studi oleh para ahli Saudi dan internasional.
Beberapa kota di Arab Saudi termasuk ibukota Riyadh berada di bawah jam malam 24 jam yang diberlakukan oleh menteri dalam negeri.
Tabuk, Dammam, Dhahran dan Hofuf juga dikunci, serta wilayah Jeddah, Taif, Qatif dan Khobar.
Pelabuhan Teluk Dammam adalah titik masuk utama untuk pasokan bagi industri minyak negara itu.
Kota suci Mekah dan Madinah juga telah ditutup (lockdown), membuat ziarah haji tahun ini diragukan bisa berjalan sesuai rencana.
Baca Juga: Jokowi Jadi Sampul Utama Majalah Milenial Ar-Rajul 'Sang Tokoh' di Arab Saudi
Pihak berwenang pekan lalu mendesak umat Islam untuk menunda sementara persiapan untuk ziarah tahunan, tetapi belum mengatakan apakah haji akan dilanjutkan.
Seperti di banyak negara Timur Tengah, kasus pertama Arab Saudi adalah seorang pasien yang baru-baru ini bepergian ke Iran, yang merupakan salah satu titik terbanyak wabah Corona.(Warta Kota)