Sementara itu, salah satu keponakan Glenn Fredly, Sabilsa menegaskan pelantun "Januari" itu meninggal dunia bukan karena terinfeksi Covid-19.
"Mohon dicatat dan diklarifikasi, Glenn tidak sakit Covid-19 sedikit pun," kata Sabilsa saat dihubungi, Rabu (8/4).
Klarifikasi ini diberikan Sabilsa setelah melihat bidikan layar chat grup WhatsApp yang mana menyebut Glenn Fredly meninggal dunia karena terinfeksi virus corona.
Dalam bidikan layar tersebut, orang yang menyebut Glenn Fredly meninggal dunia karena Covid-19 mengakui bahwa ia merupakan salah satu keluarganya.
Diberitakan sebelumnya, kabar duka meninggalnya Glenn Fredly dibenarkan salah satu rekan musisi, Tompi.
"Telah berpulang saudara kami, Glenn friedly, malam ini. Mohon dimaafkan semua salahnya. Dia yang selalu hadir menggerakkan kita semua," tulis Tompi melalui pesan WhatsApp kepada Kompas.com, Rabu malam.
Kabar meninggalnya Glenn Fredly juga dibenarkan personel grup band HIVI! Febrian Nindyo.
"Betul (Glenn Fredly meninggal dunia)," katanya saat dihubungi wartawan.
Glenn Fredly meninggal dunia pada usia 44 tahun. Ia mengenbuskan napas terakhir disebut karena penyakit meningitis.
Diketahui, Glenn Fredly merupakan salah satu musisi terbaik Tanah Air. Karya-karyanya telah menghiasi belantika musik Indonesia sejak tahun 90-an.
Beberapa karyanya yang populer yaitu lagu-lagu dari album Selamat Pagi, Dunia!, seperti lagu "Januari", "Akhir Cerita Cinta", dan "Terpesona".