Walau dia mendapat banyak hadiah seperti sutra, tas atau jam tangan, namun Gusti Nurul menolak semua pria yang mengutarakan niat untuk mempersuntingnya.
Alasannya masih sama, selain tidak suka poligami, dia juga tak siap menikah dengan tokoh politik seperti Soekarno dan Sutan Sjahrir.
Dia lantas memilih pria dari kalangan orang biasa dan tentunya masih melajang.
Pria yang beruntung tersebut adalah Raden Mas Sujarso Surjosurarso atau Kolonel Surjo Sularso.
Ia adalah lulusan Akademi Militer Kerajaan Belanda di Breda.
Pada Rabu tanggal 24 Maret 1951 atau ketika berusia 30 tahun, keduanya menikah.
Seusai menikah, Gusti Nurul bersama sang suami menetap di Bandung dan hingga akhir hayatnya iadikaruniai 7 anak, 14 cucu, dan 1 cicit. (Wiken.ID)