Suar.ID - Cuma modal cangkul dan pakaian seadanya, warga Dusun Srigaluh, Lampung Barat bergotong royong menyiapkan pemakaman bagi jenazah pasien positif virus Corona yang baru saja meninggal dunia.
Tidak ada satu pun penolakan dan rasa takut terlontar dari warga Dusun Srigaluh, Lampung Barat yang bergantian menggali makam untuk pasien positif virus Corona yang meninggal dunia.
Tak ayal, aksi solidaritas dan kemanusiaan warga Dusun Srigaluh, Lampung Barat kepada pasien postif virus Corona yang meninggal ini sempat membuat Bupati Lampung Barat menunjukkan kekagumannya.
Dikutip dari Kompas.com, pasien positif virus Corona yang meninggal ini sebelumnya sempat menjalani isolasi di RS Abdul Moeloek.
Pasien positif virus Corona 10 ini pernah memiliki riwayat perjalanan Ijtima Asia di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada 19-22 Maret 2020 lalu.
Setelah sempat mengeluhkan sesak napas, pasien yang berjenis kelamin laki-laki (71) ini langsung dirujuk ke RS Abdul Moeloek, Lampung Barat.
Berhari-hari menjalani perawatan, pasien nomor 10 itu meninggal dunia di ruang isolasi RS Abdul Moeloek pada Sabtu (4/4/2020).
Mengutip Kompas.com, warga Dusun Srigaluh yang mendengar kabar meninggalnya pasien 10 langsung menyiapkan liang kubur secara bergotong royong.
Liang kubur tersebut disiapkan di TPU Srigaluh, Kecamatan Sekincau, Lampung Barat.
Kendati jenazah pasien masih dalam proses pemulasaran di RS Abdul Moeloek dan akan diberangkatkan sore hari, namun warga sudah lebih dulu mempersiapkan liang lahat.
Tanpa penolakan ataupun caci maki, warga dengan inisiatif mereka sendiri bergantian menggali kubur untuk jenazah pasien nomor 10.
Cuma modal cangkul dan pakaian seadanya, beberapa warga saling bergantian menyiapkan proses pemakaman.
Aksi solidaritas warga Dusun Srigaluh ini pun telah dibenarkan oleh Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus dan mendapat apresiasi.
Bupati Lampung Barat mengaku kagum dan senang dengan sikap warga yang begitu terbuka dan tak menolak pemakaman paseien positif Corona di dusun mereka.
Baca Juga: Tak Bisa Sembarangan, Begini Cara Cuci Masker Kain Agar Selalu Bersih dan Bisa Digunakan Kembali
"Alhamdulillah, tidak ada penolakan dari masyarakat. Warga begitu teredukasi dengan baik.
Insya Allah dimakamkan malam nanti begitu jenazah tiba," kata Pasosil Mabsus seperti yang dikutip dari Kompas.com, Minggu (5/4/2020).
Menurut Parosil Mabsus, aksi solidaritas warga Dusun Srigaluh ini pun tidak lepas dari peranan pejabat setempat yang tak lelah menekankan pentingnya makna kemanusiaan dan kekeluargaan dalam menghadapi pandemi virus Corona.
Terlebih di tengah maraknya penolakan warga terhadap prosesi pemakaman jenazah pasien positif virus Corona.
"Pasien positif itu masih saudara kita, keluarga kita juga. Apalagi jika islam hukumnya fardhu kifayah untuk mengurus jenazah atau pemakaman," lanjut Parosil Mabsus.
Lebih lanjut, sebagai Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus berterima kasih kepada warga Lampung Barat, khususnya Dusun Srigaluh yang mau terbuka dan memahami informasi terkait virus Corona dengan baik.
"Masyarakat sudah paham, pemulasaraan jenazah sudah ada standarnya. Tidak akan virus itu hidup ketika jenazah dimakamkan," tandas Parosil Mabsus.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasien Positif Corona Meninggal di Lampung Barat, Tetangga Dusun Gotong Royong Gali Liang Lahat"