Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Viral Penemuan Buah Aneh di Dalam Hutan oleh Pria Banjarnegara, Ternyata Bisa Diolah Jadi Obat Herbal!

Adrie Saputra - Kamis, 02 April 2020 | 14:15
Inilah petai berukuran raksasa yang menghebohkan, isi di dalamnya tak terduga
facebook, Martien Bay

Inilah petai berukuran raksasa yang menghebohkan, isi di dalamnya tak terduga

"Tidak sengaja (ditemukan). Ketika organisasi pemuda sedang melakukan kegiatan reboisasi penanaman pohon di hutan, akhirnya sampai diketemukan buah itu," ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Selasa (31/3/2020).

Atas kejadian tersebut, Agus pun mengunggah foto dirinya dengan buah raksasa tersebut di akun Facebook bernama Martien Bay. Namun, ia mengungkapkan bahwa penemuan buah menyerupai petai berukuran raksasa itu terjadi pada Senin (16/3/2020).

"PEMIRSA..!! Barang ora umum usah di umumna.. (PEMIRSA..!! Benda yang tidak biasa jangan dibesar-besarkan)," tulis Agus sekaligus pemilik akun Martien Bay.

Baca Juga: Setelah Berhari-hari Tinggal di Rumah Sakit Karantina, Artis Canti Ini Akhirnya Dinyatakan Negatif Virus Corona

Penjelasan BKSDA Menanggapi adanya kejadian tersebut, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah, Darmanto mengungkapkan, buah menyerupai "petai" berukuran raksasa tersebut bernama Gandu (Entada rheedi Spreng).

"Dari hasil pengamatan dan identifikasi tumbuhan yang mirip dengan petai raksasa tersebut merupakan tanaman merambat atau liana, jenis polong-polongan, masuk dalam familinya Fabaceae dan Genus Entada, dengan rasa buah pahit," ujar Darmanto saat dihubungi Kompas.com, Selasa (31/3/2020).

Ia mengungkapkan, penemuan buah tersebut berlokasi di sekitar kawasan Cagar Alam Pringombo II.

Adapun buah raksasa itu ditemukan oleh warga asal Desa Panawaren, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara.

Bisa Diolah Jadi Bahan Herbal

Terkait beberapa pertanyaan warganet mengenai apakah buah petai raksasa tersebut dapat dikonsumsi,

Darmanto menjelaskan, buah tersebut tidak untuk dikonsumsi.

"Masyarakat untuk tidak mengonsumsi buah tersebut dan ikut menjaga dan melestarikan tanaman tersebut karena tidak di semua kawasan hutan ada dan berada di dalam kawasan Cagar Alam Pringombo," imbuhnya.

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x