"Dalam kurun waktu tidak terlalu lama, rasanya tidak mustahil seluruh ekspor hasil hutan dan industri perhutanan akan mampu menyumbang sampai 10 milyar dollar AS," kata Bob Hasan seperti dari (Harian Kompas, 25 Oktober 1990).
Menurut Bob Hasan, dari total luas hutan di Indonesia tersebut, 49 juta hektar merupakan hutan lindung, suaka alam, dan taman nasional yang sama sekali tidak boleh diutik-utik.
Kemudian sisanya adalah 30 juta hektar untuk hutan konversi, dan 64 juta hektar sebagai hutan produksi.
"Jadi tidak benar kalau kita ini dituduh negara yang merusak hutan. Kita ini malah satu-satunya negara yang sudah melakukan inventarisasi hutan," kata Bob Hasan (Harian Kompas, 19 April 2020).
Bantah merusak hutan
Profil Bob Hasan juga tak lepas dari kontroversi.
Bob Hasan menyatakan bahwa orang selama ini sering salah persepsi terhadapnya.
Sebagai pemegang HPH ia juga sering dituding sebagai biang perusakan hutan.
"Untuk kayu lapis diameter minimal pohon yang diperlukan adalah 50 cm, itu saja sudah berarti dilakukan sistem tebang pilih," kata dia.
Sedang untuk industri kertas yang tidak membutuhkan diameter tertentu, Bob mengakui memang melakukan tebang habis.
Namun itu pun telah diimbangi dengan penanaman kembali di hutan tanaman industri.
"Dan untuk penanaman ini bisa memperkerjakan tenaga kerja hingga 50.000 orang setiap tahunnya," tutur Bob Hasan.