"Dan salah satu juga adalah anak, jadi sudah ada anak juga yang meninggal," ungkap Aman.
Selain itu, Aman juga mengungkapkan rasa berduka terhadap korban Virus Corona yang lain.
"Jadi bisa dibayangkan bagaimana keluarga itu menerimanya dan juga rasa sedih dan empati terhadap 200 yang lainnya itu," sambungnya.
Ia mengakui bahwa peningkatan kasus di Indonesia sangat besar.
Aman secara terang-terangan menyebut data tersebut diungkapkan tidak transparan.
"Kita melihat peningkatan ini sudah terlalu besar dari awal bulan hanya dua kasus dan sekarang dua kasus lebih tidak ada statistik yang seperti ini."
"Dan sebetulnya secara statistik kita juga sulit membaca atau memprediksi karena datanya ini tidak transparan," ujar dia.
Padahal seharusnya data yang transparan itu harus dilakukan sesegera mungkin.
"Harus dilakukan sesegera mungkin, sedini mungkin dan secepat mungkin," lanjutnya.
Kemudian, ia menyebut bahwa dokter saat ini seperti tentara.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Doni Monardo sebagai komandan perang.
Namun, ia menegaskan dirinya sendiri tidak tahu seberapa banyak musuh.