Pengakuan tersebut berlanjut ke pasien berikutnya yakni pasien nomor dua.
Meski tak banyak yang disampaikan, namun pasien nomor dua memberikan pesan-pesan untuk masyarakat agar menjaga kondisi tubuhnya.
Beralih ke pasien nomor tiga, perempuan dengan rambut terurai tersebut memberikan banyak pengalaman.
Dalam konferensi tersebut, ia meminta kepada masyarakat maupun media untuk mendukung pasien yang ada di rumah sakit.
"Saya mau menghimbau kepada masyarakat dan media untuk mendukung pasien yang berada di rumah sakit, mendukung secara moral".
"Karena penyebaran informasi yang tidak akurat oleh berbagai pihak yang tidak bertanggung jawab sangat mengganggu psikis kami di dalam," ujar pasien nomor tiga.
Ia juga mengatakan betapa tertekannya dirinya saat identitasnya bocor ke publik.
"Identitas kami yang bocor juga mengakibatkan masyarakat luar jadi panik".
"Karena saya mendapatkan banyak pesan dari netizen terkait gejala-gejala virus corona, saya mau lapor, tapi saya takut identitas saya terbongkar," ucap pasien nomor 1.
Baca Juga: Hadapi Virus Corona, MUI Keluarkan Fatwa Shalat Berjamaah dan Ibadah di Masjid, Begini Isinya
Ia menegaskan kepada masyarakat agar tak menghakimi orang yang terkena Covid-19 karena pasien akan menjadi korban dua kali, yakni korban virus corona dan korban bullying.