Selain itu, Fuad juga menjelasjan kalau warga biasa menggelar dangdut mulai dari sore hari hingga dini hari.
"Dari sore sampai jam 01.00. Siang mah enggak ada. Mulai setelah asar (petang), dah. Sepuasnya dia saja," terang Fuad.
Tak cuma itu, Fuadjuga mengklaim kalau ketua RT setempat dan warga sekitar termasuk dirinya sudah sering kali menegur orang-orang ini.
Sayangnya, teguran tersebut sama sekali tak digubris.
Malahan penyelenggaraan dangdut ini tetap saja dilaksanakan di pinggir kuburan.
"Kita anggap orang-orang gila saja semuanya, enggak usah ditanya-tanya. Jawabnya kadang juga yang tidak-tidak. Saya sudah beberapa kali menegur, tetap," ujarnya.
Rupanya segerombolan orang yang menggelar dangdutan di pinggir area pemakaman ini bukanlah penduduk setempat.
Melansir dari Tribun Jakarta, Fuad menyebutkan kalau orang-orang itu adalah warga luar.
"Bukan, ini mah warga luar semua," ujar Fuad.