Suar.ID - Sabtu (7/3) lalu, warga Pangkajene digegerkan dengan berita penculikan siswi MTs DDi Asyirhatal Mustaqim berinisial RW (14) di Kelurahan Sibarua, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep.
Cerita ini bermula saat RW mengaku dipanggil oleh pelaku yang berjumlah tiga orang, dan menggunakan topeng dengan memperlihatkan HP miliknya.
Kepada RW, pelaku mengatakan kepada korban, “lihat ki dulu ini foto, kita kenal atau tidak”.
Saat RW mendekat, ia ditarik ke mobil. Salah seorang pelaku menyekap mulut RW dengan kain yang telah diberi obat bius. Akibatnya RW tidak sadarkan diri.
Sebelum pingsan, RW mengaku kakinya diikat menggunakan tali.
Ternyata bukan hanya RW di atas mobil tersebut. Ada dua orang korban lainnya yang menjadi korban.
Namun rupanya polisi meragukan cerita tersebut.
Kapolres Pangkep, AKBP Ibrahim Aji saat konfrensi pers di Polda Sulsel, kemarin mengatakan, setelah diselidiki, ternyata cerita tersebut hanya fiktif.
"Karena tidak pulang-pulang, maka RW mengaku diculik, disebabkan takut dengan orang tuanya," ujarnya.
"RW mengakui hal ini setelah kami terus menanyainya, dan menemukan banyak pernyataannya yang tidak sesuai dengan kronologis yang ia sampaikan," lanjutnya.