Suar.ID -Baru-baru ini, seluruh dunia tengah merayakan hari perempuan internasional atau International Women's Day yang diperingati setiap 8 Maret.
Pada hari spesial tersebut, banyak wanita yang menyerukan aksi, salah satunya terkait sexual harassment.
Belum juga usai isu tersebut digaungkan, masyarakat kembali dihebohkan dengan viralnya video kasus pelecehan seksual.
Video viral itu memperlihatkan seorang siswi SMA yang sedang dilecehkan teman-temannya.
Bagian dada siswi itu diremas-remas oleh para pelaku, baik perempuan maupun laki-laki.
Awalnya, video tersebut diunggah oleh akun Twitter @tiramvisu pada Senin (9/3/2020).
"GUYS TOLONG TAG ACCOUNT SIAPAPUN YANG BISA MENINDAKLANJUTI PELECEHAN SEKSUAL DIVIDEO INI DONG Loudly crying faceLoudly crying faceLoudly crying face
SERIUS GA TERIMA BANGET WANITA DIPERLAKUKAN SEPERTI INI APAPUN ALASANNYA, JANGAN SAMPAI CUMA MUNCUL BUAT MINTA MAAF DOANG DI VIDEO. Loudly crying face" tulis pemilik akun dalam keterangan videonya.
Aksi sejumlah pria itu seperti sengaja direkam.
Siswi SMA itu terlihat meronta-ronta.
Bagian tangan siswi itu dipegangi para pelaku hingga usahanya sia-sia.
Tangan-tangan nakal para pelaku secara bebas menggerayangi bagian tubuh siswi SMA itu.
Bahkan, adapula yang memukul wajah siswi yang bagian mulutnya tertutup kain putih.
Terdengar suara tawa dari para pelaku, sementara korban merintih tak berdaya.
Bahkan rok abu-abu yang digunakan korban pun tersingkap ke atas.
Setelah puas melakukan aksi tak senonohitu, para siswa itu pun melepaskan korban yang terlihat lemas.
Banyak netizen geram melihat aksi mereka.
Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Republik Indonesia pun menanggapi video yang akhirnya viral tersebut.
Dalam akun Twitter resminya KPPPA menulis, "Sahabat perempuan dan anak, terima kasih atas laporannya."
"Saat ini @kpp_pa tengah berkoordinasi dan melakukan penelusuran lebih lanjut terkait video dugaan kasus pelecehan seksual yang dipost akun @tiramvisu."
Karena menampilkan identitas anak, stop menyebarkan video tersebut."
Banyak netizen berharap bahwa pelaku bisa dihukum.
"Mengingat korban akan mengalami psikis yg sangat dalam dan trauma jadi pelaku harus di hukum tanpa bebas dengan permintaan maaf saja," tulis akun @Arin2694.
"Dalam hati pengen demo kalo cuma diberi permintaan maaf doang atau dipenjara cuma bbrp bulan doang. Nangis liat video ini, marah banget. Sumpah," tulis akun @anyesayey.
"Tindak tegas para pelakunggak ada kata maaf pokoknya miris sih gue kalo pelaku nggak di penjara," tulis akun @rafikaagista.
"Terimakasih kepada pihak kementrian pemberdayaan perempuan dan anak atas tindakan yang telah dilakukan, kami akan menunggu hasil penelusuran lebih lanjut dari kasus ini. Kami berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum seadil-adilnya. Sekali lagi terimakasih banyak," tulis akun @tiramvisu, yang pertama kali meminta pertolongan di Twitter.
(Adrie P. Saputra/Suar.ID)