Sumerta juga menyebut kejadian nahas yang dialami Gus Andyka bukan kali pertama.
Pada tahun 2009 silam, juga pernah terjadi hal serupa. Saat itu seorang wisatawan asing jatuh hingga meninggal dunia.
"Banyak pengaruh yang menyebabkan hal itu terjadi.
Karena itu, kami kerap mengimbau kepada para pendaki untuk tetap hati-hati serta waspada. Karena kita tidak tahu bagaimana alam ini," katanya.
Rambu Rusak
Di lokasi sekitar tempat kejadian, pihak BKSDA sesungguhnya sudah kerap memasang rambu imbauan kepada para pendaki.
Namun demikian papan imbauan yang dipasang kerap rusak dan hilang.
Padahal, tujuan pemasangan papan imbauan itu untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
Sumerta mengatakan, sekitar enam bulan lalu pihaknya telah memasang lima papan imbauan di masing-masing titik yang dianggap rawan.
Antara lain di pos tiket, warung, maupun pos-pos pendakian.
"Sepekan lalu sempat kami cek, kondisi rambu di sana ada yang robek, ada pula yang digunakan sebagai tenda," ungkapnya.