Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi, saat dikonfirmasi membenarkan adanya musibah tersebut.
Korban yang terjatuh ke jurang langsung mendapat pertolongan dari rekannya, yang dibantu oleh para pendaki lain, petugas BKSDA dan Kehutanan serta masyarakat sekitar untuk upaya evakuasi.
"Selanjutnya kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Kintamani," ujar Sulhadi.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, lanjut AKP Sulhadi, Gus Andyka mendaki bersama delapan orang rekannya.
Ia berangkat dari wilayah Gianyar pada Minggu (8/3) sekitar pukul 00.30 Wita dengan mengendarai lima unit sepeda motor.
"Korban bersama rekan-rekannya tiba di Pura Jati sekitar pukul 02.00 Wita dan selanjutnya melakukan pendakian bersama. Dua jam kemudian, mereka sudah sampai di puncak Gunung Batur," jelasnya.
Pasca dievakuasi dari jurang, Gus Andyka langsung dilarikan ke Puskesmas Kintamani I.
Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas medis, lanjut AKP Sulhadi, korban mengalami cedera patah tulang leher, robek pada pipi kiri, luka lecet pada dahi kiri, keluar darah dari hidung, luka lecet bagian punggung dan pantat.
"Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Diduga korban meninggal dunia saat masih di TKP. Sedangkan penyebab jatuh, kuat dugaan karena korban kelelahan, serta kurang waspada,” tandas Sulhadi.(mer)
Sumerta Akui TKP Memang Angker
Mengacu pada pantauan petugas BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) di lokasi kejadian, musibah yang dialami Ida Bagus Andyka Eka Arcana Manuaba disinyalir akibat kelelahan.