"Semua warga Israel dan Palestina dilarang memasuki atau meninggalkan kota," kata Kementerian Pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP.
Kementerian Pertahanan Israel juga memberlakukan koordinasi dengan otoritas Palestina.
Kemudian Perdana Menteri Palestina, Mohammed Shtayyeh, menginstruksikan larangan perjalanan antar-provinsi tanpa izin.
Ia mengatakannya di siaran televisi lokal.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan kasus-kasus itu pertama kali terdeteksi di sebuah hotel di daerah Betlehem.
Sekarang, semuanya dirawat di karantina.
Dilansir dari AFP, Kepala Direktorat Kesehatan Setempat, Imad Shahadeh, mengatakan bahwa ada sekelompok wisatawan Yunani yang mengunjungi hotel pada akhir Februari, dan dua di antaranya dinyatakan positif virus corona.
Sejumlah kasus juga telah diidentifikasi di antara pekerja hotel. Ajang-ajang olahraga akbar dan pertemuan besar lainnya langsung dibatalkan.
Sekolah, universitas, dan masjid di Betlehem juga ditutup pada Kamis, dan Marathon Palestina yang dijadwalkan pada 27 Maret, ditunda.
COGAT, badan Israel yang bertanggung jawab atas kegiatan sipil di wilayah Palestina, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan otoritas Palestina untuk membendung penyebaran virus.
Menurut data dari AFP, Israel sejauh ini memiliki 16 kasus virus corona, dan telah menerapkan aturan-aturan tegas dalam upaya menahan penyebaran Covid-19.