Suar.ID - Sebuah tim penelitian yang dipimpin oleh Mayor Jenderal China yang merupakan seorang veteran dalam memerangi SARS dan Ebola telah mencapai terobosan besar dalam mengembangkan vaksin virus corona (COVID-19), dilaporkan media China Selasa (3/3/2020).
Tim ahli kesehatan militer yang telah bekerja di Wuhan, pusat virus corona, lebih dari sebulan, dan tim yang dipimpin oleh Chen Wei, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) akademisi di Akademi Ilmu Kedokteran Militer, mengawasi setiap detik dan memfokuskan semua upaya pada penelitian ilmiah darurat ini, seperti dilaporkan China Central Television (CCTV).
Tim Chen mendapatkan perkembangan kunci dari pengembangan vaksin virus corona.
"Kita semua telah melakukan semampu kita untuk menempatkan vaksin rekombinan yang kembangkan ke dalam aplikasi klinis," kata Chen dikutip dari CCTV.
Pria 53 tahun tersebut juga merupakan pimpinan umum PLA, mengembangkan vaksin berbasis gen pertama di dunia dalam kasus Ebola pada tahun 2014 silam.
Chen dikenal baik dengan usahanya memerangi SARS yang terjadi pada 2002 hingga 2003, dan penemuan obat antivirus spektrum luas telah memainkan peran kunci dalam memerangi penyakit ini.
Berdasarkan laporan media lokal, sciencenet.cn, dia juga bekerja sebagai kepala pencegahan dan pengendalian pusat gempa selama gempa Wenchuan pada 2008 dan memimpin tim dalam mengerjakan vaksin Ebola pada 2014.
CCTV juga melaporkan serangkaian penghargaan penemuan yang dibuat oleh Akademi Ilmu Kedokteran Militer, termasuk alat pendeteksi virus, obat, dan vaksin.
Rekaman laporan termasuk papan display yang menunjukkan hasil yang diharapkan untuk penelitian, termasuk vaksin vektor adenovirus untuk COVID-19 dan obat biologis kelas 1 dengan hak kekayaan intelektual penuh, yang dapat digunakan untuk mengobati tidak hanya pasien COVID-19, tetapi juga orang-orang yang telah terpapar virus sebagai tindakan pencegahan darurat.
Hal ini menunjukkan bahwa Akademi Ilmu Kedokteran Militer telah membuat langkah nyata menjangkau inti teknologi untuk melawan virus corona.