Namun, sebuah laporan yang belum dirilis dari panel PBB menemukan bahwa pengembangan senjata Korea Utara berlanjut tahun lalu sebagai pelanggaran terhadap sanksi Dewan Keamanan PBB yang sudah lama ada.
Meskipun uji senjata penting untuk tujuan pembangunan, gerakan militer Korea Utara sering kali diatur untuk memberikan dampak politik maksimum baik di dalam maupun di luar negeri.
Negara tetangga Korea Selatan sendiri sedang berhadapan dengan wabah besar virus corona yang telah menewaskan sedikitnya 26 orang dan menginfeksi lebih dari 4.200 orang.
Sementara Korea Utara belum melaporkan secara terbuka kasus cirus corona.
Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan memilih untuk menunda latihan militer karena wabah itu. Latihan ini biasanya menarik kemarahan Korea Utara.
Korea Selatan juga bersiap mengadakan pemilihan untuk Majelis Nasional, dan Partai Demokrat yang berkuasa dapat menderita sebagai akibat dari popularitas Presiden Moon Jae-in yang menurun dengan cepat.
Banyak pemilih merasa Moon belum menepati janjinya untuk memperbaiki ekonomi, dan sekarang dalam keadaan berubah karena wabah corona.
Moon juga dianggap belum bisa mencapai semacam kesepakatan jangka panjang dengan Korea Utara.
Para pemilih AS juga menuju ke tempat pemungutan suara pada hari Selasa untuk pemilihan pendahuluan.
Artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul Tetangganya berjibaku dengan wabah corona, Korea Utara malah tembakkan dua proyektil